Makna Lagu Take Me to Church, Lagu Haram?

makna lagu take me to chruch


Lagu yang bagi saya sangat menyeramkan. Maknanya berat sekali. Hozier sendiri mengungkapkan niatnya bahwa lagu ini adalah serangan untuk anti homoseksualitas di Gereja, khususnya Gereja Katolik. 


“Saya tidak mengutuk gereja atau agama secara keseluruhan, hanya satu kebijakan (anti-kebijakan pernikahan sesama jenis), yang tampaknya sangat salah bagi saya. Dan jelas saya tidak sendirian dalam memikirkan hal itu,” ucap Hozier pada wawancara dengan Star Tribune. Dia juga mengungkapkan hal yang sama saat diwawancarai The Cut.



Lagu itu juga menggambarkan soal homophobia dan penindasan negara terhadap kaum homoseksual di Rusia. Untuk memperjelas, homophobia adalah orang yang anti LGBT, sementara homoseksual adalah si pelaku LGBT tersebut.


Makna lagu Take Me to Church semakin diperjelas saat kamu menonton video klipnya di YouTube. 


Makna Video Klip Lagu Take Me to Chruch by Hozier


Awal scene, menunjukkan dua pria sedang bermesraan. Lalu diburu oleh orang-orang bertopeng dan bertudung, mereka disiksa, dan alasan penyiksaan tersebut karena mereka membenci LGBT.



Dibarengi dengan lirik-lirik lagu yang melantunkan kalimat-kalimat satir, Hozier menyampaikan maksudnya, meminta agar kaum LGBT berhenti ditindas, ia minta untuk perlakukan mereka dengan kemanusiaan, beri mereka cinta, gitu.


“Lagunya adalah tentang menegaskan diri sendiri dan merebut kembali kemanusiaan Anda melalui tindakan cinta. Membalikkan hal teoretis, sesuatu yang tidak nyata, dan memilih untuk menyembah atau mencintai sesuatu yang berwujud dan nyata — sesuatu yang dapat dialami,” ucapnya saat diwawancarai The Cut.


Bagaimana pendapatmu soal ini? Secara gak langsung dia minta untuk dinormalisasi, minta dipahami. Di Islam, kita menerima perbedaan, tapi tidak dengan penyimpangan. Jika merasa salah dan dibenci, kenapa tidak memperbaiki diri? Kenapa malah mencari cara agar hal salah bisa dimaklumi dan dibenarkan?


Makna Lirik Lagu Take Me to Church by Hozier


wkwk


Makna lagu Take Me to Church itu ambigu dan sangat-sangat menyindir, untuk orang awam paling berpikir, “Oh, lagu soal penyesalan seorang pendosa. Dia pengen tobat, mendekatkan diri, minta ampun.” Tapi jika lebih dipahami, lagunya soal mengejek Gereja. 


Di dalam lagu ini, ada beberapa kalimat aneh. Mari saya jelaskan, yang menurut saya yakini, dan mungkin kita sependapat soal itu.



My lover’s got humor

She’s the giggle at a funeral

(Wanita yang cekikikan di pemakaman)


Saya sangat bingung dengan Hozier di sini. Lagunya soal gay, video klip soal gay, tapi kenapa dia menyebut kekasihnya sebagai ‘she’ (dia wanita)?


Karena hal itu orang-orang berpikir, di mana letak gay-nya? Hozier tergila-gila dengan wanita itu. Benar kan?


Tapi setelah saya membaca salah satu pendapat dari orang di Quora, ‘she’ di situ adalah laki-laki. Hozier membodohi kita dan Tuhannya. Di agamanya, yang paling penting adalah jenis kelamin, bukan cinta. Dia ingin ikut berbahagia dengan orang-orang di dunia ini karena bisa mencintai jenis kelamin yang tepat. Dia menyamar, mengubah kata ganti ‘he’ menjadi ‘she’ agar bisa merasakan kebahagiaan yang sama tanpa harus dihakimi.


Intinya, dia mengubah kata ganti ‘he’ menjadi ‘she’ agar bisa diterima. Semua lirik lagu di Take Me to Church yang ada ‘she’, itu sebenarnya ‘he’. 



Catatan: Hozier tidak gay, dia pro LGBT dan dia membela kaum yang dapat penghinaan dari masyarakat melalui lagu Take Me to Chruch ini. Dia cuma mewakili. Dia cuma mewakili. Ini mengingatkan saya dengan istri Nabi Luth. Dia bukan bagian dari kaum itu, tapi dia kena azab dari Allah karena dia tidak melarang dan malah iya-iya saja soal LGBT. Malah menjadikannya sebagai lahan bisnis untuk memperoleh uang. Yang pada intinya, di agama Islam, pro LGBT gak diperbolehkan. Saya yakin di agama lain juga gak boleh kan?


Every Sunday’s getting more bleak

Fresh poison each week 

(Hari minggu hari suram, karena ada racun segar setiap hari minggu)


Terus nanti di bawahnya ada lirik lagu begini,  “We were born sick (gay). But I love it” (kita terlahir sakit, tapi saya suka), saya ingin memaknainya sebagai Gereja adalah tempat yang suram karena setiap minggu mereka mengatakan kepada umat-umatnya, kalau LGBT itu orang sakit, benci mereka, dan dari situlah terlahir homophobic yang membenci para homoseksual. Didukung oleh penggalan lirik ini, “”We were born sick”, you heard them say it” (“kami terlahir sakit” kamu dengar mereka mengatakannya)


Hozier gak suka Gereja, karena di sana LGBT sangat dibenci dan ditentang. Racun yang dimaksud mungkin seperti ceramah. 


We were born sick

But I love it

(Kita terlahir sakit, tapi aku menyukainya)


Dulu rame banget, soal LGBT itu dianggap orang sakit, terus banyak yang membela, LGBT itu bukan penyakit bla bla bla. Bahkan sampai ada penelitian kalau LGBT itu bukan penyakit. Tapi ternyata peneliti yang meneliti kajian tersebut ternyata salah satu kaum LGBT juga. Dahlah.


Di bait ini, Hozier menunjukkan kebanggaannya. “Saya sakit, saya emang LGBT, tapi saya menyukainya.” Malah dia menganggap sakitnya ini sebagai berkat, kebanggaan, terus ada lirik “Perintahkan aku untuk baik-baik saja, amin, amin, amin.”


Take me to Church

I’ll worship like a dog

(Bawa aku ke gereja dan aku akan menyembah seperti anjing)


Apa ini lirik dia meminta pertobatan? Saya pikir tidak. Dia menghina! Bawa saya ke Gereja dan saya akan menyembah seperti anjing?!


Meski anjing lucu dan imut, konotasi anjing sebagai hewan penjilat tidak bisa dijauhkan. Katakanlah, anjing bukan penggambaran tepat untuk menyebut para umat beragama. Hozier mengklaim bahwa gereja merendahkan pesertanya dan menyerang mereka untuk hal-hal yang mereka lakukan ketika hal-hal itu bertentangan dengan doktrin Gereja.


She tells me, “Worship in the bedroom”

(Dia memberitahuku, “Ibadah di tempat tidur”)


Lagi, kata ganti ‘she’ yang merujuk pada ‘he’ diulang. Si ‘she’ ini bilang, kalau ibadahnya di tempat tidur saja, atau menyembahnya di tempat tidur.


Kemudian lirik berlanjut begini, “The only Heaven I’ll be sent to. Is when I’m alone with you.” (Satu-satunya Surga yang akan saya tuju, adalah saat aku sendirian denganmu).


Ada beberapa fakta menarik tentang ‘she’ yang ternyata ‘he’ ini. Hozier menganggap:


  • ‘She’ lebih menarik daripada Gereja

  • Hozier merasa lebih dekat kepada Tuhan saat dia bersama ‘she’ (Hozier aja pengen nyembah ke ‘she’)

  • Ia lebih dekat pada hal baik, saat bersama ‘she’ tapi dalam tanda kutip ‘cinta dan seks’, bukan agamanya


Jadi, boleh tidak saya membuat kesimpulan begini, maksud dari beribadah di dalam kamar adalah… “segs”?


To keep the goddess on my side

She demands a sacrifice

(Untuk menjaga agar dewi itu tetap di sisiku, dia menuntut sebuah pengorbanan)


Dengan kata lain, untuk membuat ‘she’ atau ‘he’ biar ada di sisinya terus, Hozier diminta untuk melakukan pengorbanan. Dalam dunia LGBT, hal ini pasti terjadi. 


“Kamu rela melanggar semua ketentuan untuk tetap bersamaku? Kamu rela masuk Neraka denganku? Kamu rela ditentang seluruh dunia karena bersamaku?” 


Pengorbanan seperti itu yang diinginkan si dewi atau pria. Terus liriknya berlanjut, “To drain the whole sea. Get something shiny. Something meaty for the main course. That’s a fine looking high horse.” 


Liriknya panjang, rumit, dan sungguh ambigu (bermakna ganda). Hanya beberapa bait itu yang bisa saya pahami. Yang pada intinya, Gereja meminta pengabdian dan kesetiaan buta, dan Hozier memberikannya secara cuma-cuma… tapi untuk kekasihnya. Lebih memilih kekasihnya daripada gereja.


Opini Saya Soal Lagu Take Me to Church, Apakah Lagu Haram?


Yang disinggung pada lagu adalah Gereja, khususnya orang yang beragama Katolik. Lebih khusus lagi adalah orang Rusia beragama Katolik yang melakukan penindasan kepada LGBT.


Hozier melakukan pembenaran soal LGBT di lagu ini, meminta penyimpangannya diterima dengan segala sindir-menyindir, kayak, “Iyaa deh, gue yang paling hina, paling menjijikkan. Tapi tolong dong, gue tetep manusia….” saya menyimpulkan begitu. Terus di sini dia mengatakan dengan bangga, lebih pilih menyimpang, gak mau balik ke jalan benar, bahkan Surga-nya (kebahagiaannya) adalah kekasihnya itu.


Jujur, setelah tahu isi liriknya begitu saya menyesal mendengarkan lagu ini. Seolah-olah, saya mendengarkan lagu ini untuk mewakili isi hati, padahal saya gak sependapat dengan Hozier. Lalu apa ini lagu haram? Pikirkan sendiri! Memang ada hal baik yang bisa diambil dari makna lagu Take Me to Church? Lagipula musik di Islam itu tidak diperbolehkan. Lebih baik tidak mendengarkan musik, tapi kajian soal masalah ini sangat panjang dan saya bukan Ulama yang menentukan haram atau tidak.


Kamu sudah besar, sudah dewasa, tahu mana yang salah dan benar. Jika menurut hukum kita (Al Quran) salah, maka jauhi. Pertanyaannya, adakah ayat Al Quran yang membolehkan orang membenarkan LGBT? Tapi jangan ubah kesalahan menjadi kebenaran. Mana ada itu. 


Jadi kesimpulannya? Apakah lagu Take Me to Church lagu haram? Jawabannya saya gak tahu. Tapi saya yakin mendengarkan lagu seperti ini itu gak baik. Jadi saya gak akan mendengarkan lagu ini lagi untuk tujuan mengisi hari-hari jenuh atau backsound untuk video-video saya. Kalau lewat sendiri di internet, terus gak sengaja denger– itu di luar kuasa saya, hehe. Gimana dengan kamu? 


Plis, gak usah berdalih mentang-mentang lagunya enak terus kamu bilang, “Toh aku cuma menikmati nadanya, nggak membenarkan isinya.” Hentikan! Masih banyak lagu bagus, ninggalin satu lagu aja apa susahnya?


Saya dulu pernah nemu, Take Me to Church versi Islami, liriknya diubah begini, “Take me to Mosque, i’ll worship You Almighty, who owns universe only You know my sins, and please forgive me Allah. Offer me that, grand heaven, oh Allah, let me tell You my life.” 


“Bawa aku ke Masjid, saya memuja-Mu Yang Maha Kuasa, yang memiliki alam semesta, hanya engkau yang tahu dosa-dosaku dan tolong ampuni aku Ya Allah, tawarkanlah kepadaku Surga yang indah itu. Oh Allah, biarkan aku mengadukan hidupku.”


Kalau versi yang ini adem sekali. Soal seorang Hamba yang meminta pengampunan kepada Allah SWT. Bisa dilihat sisi positifnya? Kalau yang versi Hozier, yang ada sisi negatif semua, fufu.


Catatan: Maaf jika terlalu kasar, blak-blakkan dan perkataan saya kejam. Maaf banget. Tolong benarkan jika perkataan saya salah atau terlalu menyinggung pihak tertentu, terutama umat yang beragama Katolik dan Gereja yang disinggung pada lagu. Saya sependapat dengan kalian, LGBT tidak boleh dibenarkan. Perkawinan sesama jenis juga tidak boleh dilegalkan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *