5 Fakta Unik Tentang Brand Termahal di Indonesia, Gak Laku dijual Murah?

brand high class

Saya baru saja berselancar di Quora, lalu menemukan fakta unik ini. Brand-brand termahal yang akan dibahas ini seperti Zara, H&M, Uniqlo, Nike, Burberry, dan sebagainya. 

‘Sebagainya’ yang dimaksud ini saya tidak mengetahui apakah brand mahal seperti Gucci, Hermes, Versace, Chanel dan brand mahal lainnya ikut termasuk atau tidak. Bisa jadi iya, bisa juga tidak.

Berikut fakta-fakta unik tentang mereka:

Fakta Unik Brand Termahal di Indonesia

  1. Nike, H&M, Zara: Jika Barang Tidak Laku, Barang akan dibakar

Ada yang bilang, jika barang tidak laku barang akan disedekahkan kepada orang yang tidak mampu, ada juga yang bilang barang akan dijual ke distributor dengan harga murah tapi bagian label mereka lepas. 

Tapi yang sebenarnya terjadi adalah barang-barang tersebut dibakar. Mereka tidak sedermawan itu karena memperhatikan nilai high class mereka. Coba bayangkan jika barang disedekahkan begitu saja, barang yang kita beli dengan harga mahal tiba-tiba di jalan kita melihat ada tukang parkir memakainya, pemulung, pengemis dan sebagainya. Nilai kemahalannya akan berkurang, dan itu memperburuk citra brand tersebut.

Kasus ini pernah masuk ke TV, menunjukkan brand H&M membakar 60 ton pakaian ‘layak pakai’ yang tidak laku di tahun 2013. Tapi fakta ini dibantah oleh H&M.

  1. Nevada: Barang Tidak Laku akan dijual Murah

Tidak semua brand mahal menempuh jalan seperti ini. Yang baru saya ketahui itu brand Nevada. Jika barang tidak laku dijual, mereka akan mencopot bagian label, kemudian dijual murah di Pasar Tanah Abang. Yang awalnya harganya 60 ribuan, di pasar bisa dapat harga Rp 20 ribu.

Tapi harus jeli saat memilih barang karena tidak ada label pada barang yang terpajang. Selain itu, di pasar memang banyak barang-barang KW peniru brand besar. Tidak selamanya yang Anda temui di pasar itu barang-barang asli dari brand tersebut ya! Jika tahu ciri khas dan mengenali bahan brand bersangkutan, Anda pasti tahu bagaimana bedanya barang asli dan barang KW.

  1. Zara: di Negaranya Spanyol Zara Bukanlah Brand Mahal

Hal-hal seperti ini marak terjadi di Indonesia. Di Indonesia dianggap barang mahal tapi di negara asal brand tersebut, barang ini nilainya biasa-biasa saja. 

Coba kalau datang ke Spanyol, beli barang-barang itu memakai mata uang Spanyol. Jika dirupiahkan tetap tidak semahal harga yang dipasarkan di Indonesia. Apa ini artinya brand ini tidak pantas menjadi high class di Indonesia? Bukan begitu, selera orang Spanyol berbeda. High class versi mereka itu berbeda dengan kita. Brand high class di sana lebih mewah lagi desainnya. 

Lagipula, sebenarnya Zara itu tidak se-high itu brandnya. Bagi mereka yang memiliki gaji sebulan 10 juta (atau lebih), brand ini pasti biasa saja bagi mereka. Di Jakarta sendiri barang ini tidak begitu dianggap premium sebenarnya. Gak begitu di-high class-in.

  1. Uniqlo: Bukan Barang High Class di Negara Jepang Tapi High Class di Indonesia

Uniqlo itu barang yang amat sangat dianggap biasa saja di Jepang. Pernah ada dialog anime seperti ini, ceritanya cowok mau nginep di rumah cewek. Pas mau nginep cowoknya bilang, “Aku gak bawa baju ganti.”

Terus ceweknya bales, “Yaudah si, di sana kan ada Uniqlo, nanti beli aja.”

Di Jepang, harga paling murah kalau tidak salah dibuka dari 500 JPY, jika dirupiahkan setara Rp 63 ribuan. Sementara di Indoensia harganya lebih mahal. Bahkan barang yang sudah didiskon banget buat ngabisin stock mentoknya nyampe Rp 79 ribu. 

  1. Anda Bisa Menemukan Brand-Brand Mahal di Pasar Tanah Abang

Inilah asal mula thrift shop, atau beli barang bekas. Bekas itu bukan bekas dipakai orang terus dijual. Kebanyakan itu sisa pabrik yang gak tahu gimana kok bisa lolos begitu saja keluar dari pabrik mereka terus mendarat di Pasar Tanah Abang. 

Di sana barang-barang dijual murah, dari Rp 15.000 sampai ratusan ribu. Ada juga yang ratusan ribu tapi jarang. Brand-brand itu seperti Adidas, Nike, H&M, Uniqlo dan lain-lain. Barang yang ada di Pasar Tanah Abang tidak selamanya kondisinya baik. Kadang ada cacat seperti noda kuning, warna tidak serupa (jika di pabrik barang yang satunya gelap lalu yang satu terang bisa dibuang begitu saja), atau barang yang bagian labelnya sudah hilang.

Berburu di Pasar Tanah Abang untuk menemukan barang-barang itu akan sangat sulit. Selain itu tempat tinggal kita tidak semuanya dari Jakarta. Jika Anda tertarik membeli barang-barang seperti ini, beli lah di online thrift Shop. Harganya dibuka dari Rp 70 ribu sampai Rp 200 ribu. Saya pernah dapat barang brand harga asli Rp 500 ribu, tapi dijual Rp 150 ribu. 

Sampe di sini apa kalian masih ingin mendewakan brand yang harganya mahal itu pasti high class? Pakaian itu kebutuhan, fashion itu keinginan. 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *