Arti Surat Yasin Ayat 40: Matahari dan Bulan Tidak Mungkin Bisa Bersama?

arti surat Yasin ayat 40


“Aku dan kamu bagaikan Surah Yasin ayat 40.”


Ini gombalan ya, tentang perumpamaan bahwa kamu dan dia seperti Surah Yasin ayat 40.


Memang apa isi Surah Yasin ayat 40?


“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” 


Jadi, maksud dari gombalan aku dan kamu bagaikan Surah Yasin ayat 40 adalah sebuah ketidakmungkinan kalau kita bisa bersama. Layaknya matahari yang tidak pernah bertemu dengan bulan, begitupun sebaliknya. Saling bertemu saja tidak mungkin, apalagi bersama dengannya. Tapi… apa benar matahari dan bulan tidak akan bisa bersama?


Mari kita perdebatkan gombalan ini!


Benarkah Matahari dan Bulan Tidak Akan Bisa Bersama?


Tanggal 26 Desember 2019, matahari dan bulan bertemu. Fenomena bertemunya bulan dan matahari gerhana matahari (kalau gerhana bulan mereka gak bisa ketemu, cuma saat gerhana matahari saja). Mereka berdiri sejajar pada lintasannya.


Pertemuan mereka terjadi tidak lama, dan bertemunya mereka tidak terjadi setiap hari. Kadang 1 tahun sekali atau beberapa tahun sekali. 


“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jika Allah sudah menghendaki, matahari dan bulan pun bisa bertemu suatu saat nanti dalam gerhana.”

“Tapi meskipun itu mungkin, itu hanya berpapasan saja untuk sementara. Bukan bersama selama-lamanya.”

“Matahari dan bulan tidak pernah bertemu, mereka hanya sejajar dan tetap berjauhan.”


Benar. Bulan dan matahari memang bisa bertemu, tapi mereka tidak bisa bersama. Hanya bertemu sebentar, tapi uniknya kenangannya selamanya. 


Lagian ngapain sih menganalogikan kamu dan dia seperti bulan? Mending bumi dan langit saja. Haha. Jadi makin sedih. Bumi tidak akan bisa memeluk langit. Langit harus tetap dipandang sebagai langit.


Omong-omong, arti surat Yasin ayat 40 bukan soal cinta-cintaan seperti ini ya! Ini hanya perumpamaan tentang perasaan mereka yang tidak mungkin ditakdirkan bersama layaknya bulan dan matahari yang tidak bisa bersama. Dengan menganalogikan bulan adalah orang yang mereka cintai dan kamu adalah matahari.



“Ibarat gerhana matahari, matahari sama seperti diriku yang hanya bisa menatapnya dari belakang.”


Tapi semua ketidakmungkinan ini, akan menjadi mungkin ketika Allah sudah berkehendak. “Kun fayakun!”


Omong-omong, matahari sekarang ini semakin cerah saja, dan bulan semakin gelap. Apa mereka sedang bertengkar sekarang? Seharusnya matahari membantu menyinari bulan agar tidak gelap, dan bulan menutupi sinar matahari yang terlalu mentereng. Kalian kenapa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *