Cinta dalam Islam itu Seperti Segitiga, Setuju?

konsep cinta

Cinta dalam Islam? Apa itu cinta? Banyak orang tersesat karena cinta, orang-orang gila karena cinta, orang menjadi jahat dan menjijikkan karena cinta. Perasaan yang membuat orang menjauh dari Tuhan-nya, perasaan yang hanya buat kecewa. 

Bagaimana Islam melihat perasaan ini, kalau karena dia banyak hamba-Nya jauh pelukan-Nya. Bagaimana cara memandang cinta dengan cara yang benar? Apa perasaan ini layak dimiliki manusia kepada manusia lain? Atau hanya boleh diberikan kepada Allah? 

Cinta dalam Islam Seperti Segitiga, Antara Allah dan 2 Orang Hamba 

Saya paling suka jika cinta dimaknai sebagai cinta segitiga yang terjalin antara 2 orang hamba yang di tengah-tengahnya ada Allah. 

Menurut Habib Fajar pada podcast Daniel Mananta, beliau mengatakan, “Konsep kekasih dalam Islam itu adalah seperti segitiga. Tidak ada cinta kecuali cinta segitiga dalam Islam.”

Maksud dari segitiga adalah, kamu ada di sisi sudut kiri/kanan dan kekasihmu (suami/istri) ada sudut lainnya. Sementara di sudut paling atas, ada Allah SWT. Semakin kamu mendekatkan diri kepada Allah, maka kamu akan dekat ke kekasihmu juga (kekasih halal ya!).

Yang kamu dekati Allah, tapi dia ikut dekat. Itu jika pasanganmu ikut mendekat ke Allah. Beda lagi jika dia hanya mengejarmu dan melupakan Allah.

Apa itu cinta? Gak ada yang lebih buruk dari mencintai manusia. Cintai Tuhan-mu, cintai Allah, itulah cinta terbaik. Kamu akan dipertemukan orang yang mencintaimu jika kamu mencintai Allah. Gampangnya, ngapain sih ngejar manusia, cukup dengan menyukai Allah, kamu akan dipertemukan orang yang menyukai Allah juga. 

Coba pahami makna cinta segitiga ini dengan baik. Semakin kamu memahaminya, kamu akan semakin merasa, menikah tanpa melewati proses pacaran itu indah, menikah dengan orang yang mencintai Allah dan bukan orang yang kamu cintai atau mencintaimu itu juga indah banget. Pegang kata-kata saya, orang yang telah jatuh hati ke Allah, bukanlah orang jahat! Kamu aman bersamanya!